Fathul Bari Paket 2 [Jilid 11-19] |
kode: (FB11)-(FB18)
Harga sebelumnya : Rp 1,080,000
Harga : Rp 972,000
Hemat : Rp 108,000 - Paketan (Jilid 11 - 19)
- Jilid 11 : Kitab Shalat Tahajjud, Keutamaan Shalat di Masjidil Haram & Masjid Nabawi ...
- Jilid 12 : Kitab Jenazah
- Jilid 13 : Kitab Zakat
- Jilid 14 : Kitab Haji bag. 1
- Jilid 15 : Kitab Haji bag. 2
- Jilid 16 : Kitab Umrah, Sanksi Berburu Ditanah Haram & Keutamaan Kota Madinah.
- Jilid 17 : Kitab Puasa, Shalat Tarawih, Lailatul Qadar & I'tikaf.
- Jilid 18 : Kitab Jual Beli
- Jilid 19 : Salam; Syuf’ah; Ijarah; Hawalah; Kafalah; Wakalah Muzara’ah; Irigasi; Utang-Piutang; Pelunasan Penyitaan; Kepailitan; Persengketaan; Barang Temuan
Penulis : Ibnu Hajar al-Asqalani
Seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fathul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari.
Seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fathul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari.
Kode Buku | |
FB 11 | |
FB 12 | |
FB 13 | |
FB 14 | |
FB 15 | |
FB 16 | |
FB 17 | |
FB 18 | |
FB 19 | |
ISBN | |
978-602-8062-81-7 / Jilid 11 | |
978-602-8062-82-4 / Jilid 12 | |
978-602-8062-83-1 / Jilid 13 | |
978-602-8062-84-8 / Jilid 14 | |
978-602-8062-85-5 / Jilid 15 | |
978-602-8062-86-2 / Jilid 16 | |
978-602-8062-87-9 / Jilid 17 | |
978-602-8062-88-6 / Jilid 18 | |
978-602-8062-89-3 / Jilid 19 |
Ukuran | ||
17 x 24cm | ||
Kover | ||
Hard | ||
Berat | ||
1100 gr / Jilid 11 | ||
1500 gr / Jilid 12 | ||
1200 gr / Jilid 13 | ||
1100 gr / Jilid 14 | ||
1350 gr / Jilid 15 | ||
1100 gr / Jilid 16 | ||
1100 gr / Jilid 17 | ||
1500 gr / Jilid 18 | ||
1700 gr / Jilid 19 |
Jumlah Ketebalan | ||
Jilid 11 : xxvi + 558 Halaman 2 Colour | ||
Jilid 12 : xxx + 764 Halaman 2 Colour | ||
Jilid 13 : xxvii + 610 Halaman 2 Colour | ||
Jilid 14 : xxvi + 528 Halaman 2 Colour | ||
Jilid 15 : xxix + 632 Halaman 2 Colour | ||
Jenis Kertas | ||
HVS |
DESKRIPSI BUKU
Tidak diragukan lagi bahwa kitab Shahiihul Bukhari merupakan kitab hadits paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al-Bukhari, hanya mencantumkan hadits-hadits shahih di dalamnya dengan syarat-syarat periwayatan (transmisi) yang begitu ketat. Bahkan, untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Allah Ta'ala. Maka sangatlah wajar apabila kitab ini dinobatkan sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci al-Qur-an. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini selalu terbantahkan.
Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah ‘aqidah dan ibadah, spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya. Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah.
Nah, bagaimana kiranya jika buku sekaliber Shahiihul Bukhari ini dijabarkan lafazhnya, kalimatnya, dan maknanya? Tentunya akan lebih deskriptif, lebih analitik, lebih mudah dipahami, dan manfaatnya pun lebih meluas ke banyak orang.
Ibnu Hajar al-Asqalani, seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang
terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fat-hul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari. Kitab ini merupakan magnum opus beliau dalam bidang hadits yang paling tersohor. Kredibilitas dan kapabilitas beliau dalam mengulas dan menganalisis satu persatu hadits dari kitab Shahiihul Bukhari sangat tuntas, lengkap, dan memukau sehingga tidak menyisakan ruang bagi orang lain untuk memberikan komentarnya. Pantaslah jika buku ini digelari dengan Laa Hijrata Ba’dal Fath yang artinya tidak perlu menengok ke kitab lain jika telah ada Fat-hul Baari.
Sekarang, alhamdulillah, kitab yang disebutkan itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dan, buku yang berada di tangan pembaca ini adalah hasilnya.
0 komentar:
Posting Komentar