Perumpamaan penghafal Al-Qur'an dengan orang yang tidak menghafal Al-Qur'an ibarat dua orang yang berada diperjalanan. Yang pertama berbekalkan kurma dan yang kedua berbekalkan tepung. Orang yang pertama dapat makan kapan saja di atas hewan tunggangan-nya. Dan yang kedua harus turun terlebih dahulu, membuat adonan, menyiapkan api, membuat roti dan memasaknya.
Ibarat alat elektronik yang dilengkapi dengan baterai dan alat elektronik yang tidak ada baterainya. Yang pertama dapat berfungsi dimanapun tempatnya, sedangkan yang kedua harus tersedia sumber listriknya.
Dari Ibnu Abbas -Rodliallohu Anhu- , ia berkata: Rasulullah -Sholallahu Alaihi Wassalam- bersabda:
"Sesungguhnya seseorang yang dalam hatinya tidak ada Al-Qur'an sama sekali ibarat rumah yang rusak.”
[Sunan At-Tirmidzi (V/2913) hal. 177, ia berkata: "Hadits hasan shahih", Al-Mustadrak (1/2037) hal. 741, ia berkata: ''Sanadnya shahih dan Al-Bukhari Muslim tidak mengeluarkannya", Sunan Ad-Darimi (11/3306) hal. 521, Al-Mu'jam Al-Kabir karya Ath-Thabrani (XII/12619) hal. 109, Musnad Imam Ahmad (juz I) hal. 223.]
Ibarat alat elektronik yang dilengkapi dengan baterai dan alat elektronik yang tidak ada baterainya. Yang pertama dapat berfungsi dimanapun tempatnya, sedangkan yang kedua harus tersedia sumber listriknya.
Dari Ibnu Abbas -Rodliallohu Anhu- , ia berkata: Rasulullah -Sholallahu Alaihi Wassalam- bersabda:
"Sesungguhnya seseorang yang dalam hatinya tidak ada Al-Qur'an sama sekali ibarat rumah yang rusak.”
[Sunan At-Tirmidzi (V/2913) hal. 177, ia berkata: "Hadits hasan shahih", Al-Mustadrak (1/2037) hal. 741, ia berkata: ''Sanadnya shahih dan Al-Bukhari Muslim tidak mengeluarkannya", Sunan Ad-Darimi (11/3306) hal. 521, Al-Mu'jam Al-Kabir karya Ath-Thabrani (XII/12619) hal. 109, Musnad Imam Ahmad (juz I) hal. 223.]
Imam Ibnu Taimiyah -rahimahulloh- berkata: "Kebun dan tamanku berada dalam dadaku, kemanapun saya pergi maka ia selalu bersamaku." Yang dimaksud oleh Ibnu Taimiyah adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah yang berada di dalam dadanya yang mampu menetapkan dan menambah keyakinannya.
Sahl bin Abdullah -rahimahulloh- berkata kepada salah satu muridnya: "Apakah engkau hafal Al- Qur'an?" Muridnya menjawab: "Tidak”, Maka ia berkata: "Alangkah kasihannya seorang mukmin yang tidak menghafal Al-Qur'an! Dengan apakah ia akan berdendang? Dengan apakah ia akan hidup senang? Dengan apa ia bermunajat kepada Rabb-nya?"
Sahl bin Abdullah -rahimahulloh- berkata kepada salah satu muridnya: "Apakah engkau hafal Al- Qur'an?" Muridnya menjawab: "Tidak”, Maka ia berkata: "Alangkah kasihannya seorang mukmin yang tidak menghafal Al-Qur'an! Dengan apakah ia akan berdendang? Dengan apakah ia akan hidup senang? Dengan apa ia bermunajat kepada Rabb-nya?"
Abu Abdullah bin Bisyri Al-Qaththan -rahimahulloh- berkata: "Saya tidak mendapatkan seorang pun yang lebih baik dalam menyampaikan Al-Qur'an dari Abi Sahl bin Ziyyad. la adalah tetangga kami dan ia selalu shalat malam dan membaca Al-Qur'an. Karena terlalu banyak belajarnya, maka seolah-olah Al-Qur'an berada di hadapannya dan dapat diambil semaunya tanpa susah payah.”
[Tarikh Baghdadi (V/45) Siyaru A'laam An-Nubalaa (XV/521).]
[Tarikh Baghdadi (V/45) Siyaru A'laam An-Nubalaa (XV/521).]
Inilah yang dimaksud dengan menghafal Al-Qur'an sebagai salah satu kunci tadabbur. Sebab, selama ayat telah dihafalkan maka mudah untuk memunculkannya kembali. Sehingga senantiasa akan dapat digunakan pada setiap situasi dan kondisi yang dilalui manusia dalam kehidupannya sehari-hari secara cepat dan langsung. Adapun bila Al-Qur'an hanya ditempatkan di rak-rak buku saja, maka bagaimana mungkin kita dapat mengamalkan dalam kehidupan kita?.
Berapa lama umur yang telah kita gunakan -bahkan telah kita habiskan- untuk bermalas-malasan, sehingga kita banyak mencari-cari alasan dengan dalih kesibukan urusan dunia ? .
Sungguh sangat menyedihkan, yang kita hapal dari Al Quran dalam sholat kita hanya sekedar surat-surat pendek 3-4 ayat dan itu-itu saja diulang-ulang, seolah seperti robot , otomatis setelah membaca fatihah pasti baca surat pendek itu lagi dan itu lagi, tidak membekas di Jiwa. Seolah sholat kita hanya sekeder ritual untuk menggugurkan kewajiban belaka. Padahal Sholat adalah tempat kita bermunajat, “berkomunikasi”, bertaqorrub, mendekatkan diri kita kepada Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala- , kapan lagi kita akan menambah kualitas Sholat kita kalo tidak dengan banyak-banyak membaca Al Quran didalam Sholat.
Sungguh sangat menyedihkan, yang kita hapal dari Al Quran dalam sholat kita hanya sekedar surat-surat pendek 3-4 ayat dan itu-itu saja diulang-ulang, seolah seperti robot , otomatis setelah membaca fatihah pasti baca surat pendek itu lagi dan itu lagi, tidak membekas di Jiwa. Seolah sholat kita hanya sekeder ritual untuk menggugurkan kewajiban belaka. Padahal Sholat adalah tempat kita bermunajat, “berkomunikasi”, bertaqorrub, mendekatkan diri kita kepada Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala- , kapan lagi kita akan menambah kualitas Sholat kita kalo tidak dengan banyak-banyak membaca Al Quran didalam Sholat.
Sungguh, hari demi hari dan tahun demi tahun telah berlalu, sedang kita tidak menghasilkan sesuatupun dari hafalan Al Quran, kita hanya berangan-angan saja, mimpi. Kita masih saja berharap, semoga datang hari dimana kita bisa mendapatkan dan meluangkan waktu untuk melaksanakan apa yang kita inginkan. Namun, hari yang diharapkan itu tak kunjung datang; sedang kesibukan kita semakin bertambah. Usia pun makin bertambah.
Maka, apa yang kita inginkan pun semakin berat untuk diwujudkan. Hingga, kita menyesal atas waktu yang telah kita sia-siakan sebelumnya. Mumpung kita masih hidup, sehat, dan Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala- memberikan waktu luang kepada kita apalagi di saat bulan ramadhan akan menambah motivasi kita utk belajar, menghafal Al Quran.
Maka, apa yang kita inginkan pun semakin berat untuk diwujudkan. Hingga, kita menyesal atas waktu yang telah kita sia-siakan sebelumnya. Mumpung kita masih hidup, sehat, dan Alloh -Subhanahu Wa Ta'ala- memberikan waktu luang kepada kita apalagi di saat bulan ramadhan akan menambah motivasi kita utk belajar, menghafal Al Quran.
Hafalan adalah seseorang menyampaikan ucapan di luar kepala (tanpa melihat teks). Dia mengokohkan dan menguatkannya di dalam dada, sehingga mampu menghadirkan ilmu itu kapan pun dia kehendaki. Dikatakan 'seseorang hafal Al-Quran', maksudnya dia menjaganya di luar kepala' [lihat: Al-Mishbahul Munir hal. 55], Abdurrahman bin Mahdi berkata: "Al-Hifzhu adalah al-itqan (kuatnya hafalan)."[lihat: Al-Jaami' li Akhlaq Ar-Rawi wa Adab As-Saami' (2/13) , Muhna bertanya kepada Al-Imam Ahmad: "Apakah hifzh itu?" Al-Imam Ahmad menjawab: "Al-itqan itulah Al-Hifzh."[lihat: AI-Adab Asy-Syar'iyyah (2/119)]
Keutamaan Menghafal dan Tekun Membaca al-Quran
Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - berfirman, yang artinya:
"Dan sungguh, telah Kami mudahkan al-Qur-an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar: 17)
"Dan sungguh, telah Kami mudahkan al-Qur-an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar: 17)
Imam al-Qurthubi - rahimahullah- menafsirkan ayat di atas: "Maksudnya, Kami (Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - ) telah memudahkan al-Quran untuk dihafal dan Kami membantu orang yang ingin menghafalnya. adakah orang yang memohon agar ia dapat menghafal dan kemudian dia akan dibantu dalam usahanya untuk itu. [ lihat : Tafsir Al Qurthubi XVII/134 ]
Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - berfirman:
“ Sebenarnya, (al-Qur-an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu (QS. Al-'Ankabuut: 49)
“ Sebenarnya, (al-Qur-an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu (QS. Al-'Ankabuut: 49)
Demi Allah, ayat ini benar-benar indah. Ia menjelaskan mulianya dada orang-orang yang menghafal firman Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - .
Ayat ini juga menjelaskan karakter para penghafal Al Quran, yakni bahwasanya merekalah orang-orang yang diberi ilmu. Adakah ilmu lain (yang lebih bermanfaat) setelah Kitabullah?
Di dalam ayat ini, Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - juga menjelaskan kepada kita bahwa Dia telah memilih sekelompok hamba-hamba-Nya dan menjadikan ‘dada-dada' (hati) mereka sebagai wadah tempat menjaga kalam-Nya. Hal ini betul-betul merupakan suatu keutamaan yang sangat nyata.
Lebih daripada itu, apabila manusia memerhatikan hal -yaitu keistimewaan ummat ini tatkala Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - telah menjadikan 'dada' para ulama mereka sebagai salah satu sebab terpeliharanya ayat-ayat-Nya yang nyata, niscaya mereka akan mengetahui kedudukan mulia para penghafal Kitabullah.
Yang lebih mengagumkan lagi, sebagian 'dada' orang ; menghafal al-Qur-an adalah 'dada' orang-orang non Arab yang tidak berbahasa Arab, namun lisan mereka fasih membaca al-Qur-an.
Kedudukan menghafal al-Qur-an menurut Rasulullah - Sholallahu Alaihi Wassalam –
Dalam sebuah hadits shahih dinyatakan bahwasanya Rasulullah lebih mengutamakan satu Sahabatnya daripada Sahabat yang lain karena hafalan al-Qur-an yang dimiliki. Dahulu, apabila beliau mengirim utusan, beliau berpesan:
"Hendaklah orang yang lebih banyak hafalan al-Qur-annya yang mengimami shalat kalian." [Shahiihul Bukhari, Kitab "Al-Maghaazi" (no. 53)].
Apabila para prajurit yang mati syahid dari kalangan Sahabat telah dikumpulkan, Rasulullah mendahulukan orang yang paling banyak hafalan al-Quran nya untuk dimasukkan ke liang lahad terlebih dahulu sebelum yang lainnya, dan beliau memasukkannya dengan tangannya sendiri [Shahiihul Bukhari (III/213, no.1347)]. Bahkan, dahulu, beliau menjadikan hafalan al-Qur-an sebagai mahar untuk seorang wanita (yang akan dinikahi) [Shahiihul Bukhari (IX/205, no. 5149)]
Rasulullah - Sholallahu Alaihi Wassalam - mempercayakan bendera pasukan di medan tempur berada di tangan orang yang paling banyak hafalan al-Qurannya. Hal ini disebabkan keutamaan mereka dibandingkan dengan yang lainnya.
Dari 'Abdullah bin 'Umar - Rodliallahu Anhu - ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah bersabda: “ Dilarang bersikap hasad (dengki) kecuali kepada dua orang:
(1) orang yang dianugerahi hafalan al-Quran oleh Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - , lalu dibacanya sepanjang malam dan siang hari; (2) orang yang dianugrahi harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya sepanjang malam dan siang hari.' [Imam Muslim (no. 815)]
(1) orang yang dianugerahi hafalan al-Quran oleh Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - , lalu dibacanya sepanjang malam dan siang hari; (2) orang yang dianugrahi harta oleh Allah, lalu ia menginfakkannya sepanjang malam dan siang hari.' [Imam Muslim (no. 815)]
Dari 'Utsman bin 'Affan - Rodliallahu Anhu - ia berkata bahwasanya Rasulullah bersabda: “ Orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya." [Imam al-Bukhari (no. 5027) ]
Dari Abu Hurairah - Rodliallahu Anhu - menuturkan bahwasanya Nabi - Sholallahu Alaihi Wassalam - bersabda:
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - seraya membaca dan mempelajari Kitabullah, melainkan ketenangan akan diturunkan kepada mereka, rahmat Allah menaungi mereka, para Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para Malaikat yang ada di sisi-Nya." [HR. Imam Muslim (no. 2701)]
"Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah - Subhanahu Wa Ta'ala - seraya membaca dan mempelajari Kitabullah, melainkan ketenangan akan diturunkan kepada mereka, rahmat Allah menaungi mereka, para Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan para Malaikat yang ada di sisi-Nya." [HR. Imam Muslim (no. 2701)]
Adapun para Salafush Shalih dari kalangan Sahabat, Tabi'in, dan orang-orang yang datang setelah mereka, mereka mendahulukan sesuatu yang lain sebelum al-Quran.
Mereka tidak suka jika ada seorang penuntut ilmu melangkah lebih jauh dalam menuntut ilmu dan hadits yang dipelajarinya ,Kecuali setelah ia menghafal al-Quran terlebih dahulu.
Mereka tidak suka jika ada seorang penuntut ilmu melangkah lebih jauh dalam menuntut ilmu dan hadits yang dipelajarinya ,Kecuali setelah ia menghafal al-Quran terlebih dahulu.
Al-Walid bin Muslim bercerita: "Dahulu, ketika kami berada di majelis imam al-Auza'i - rahimahullah- , tatkala ia melihat seorang penuntut yang baru dilihatnya, ia bertanya kepadanya: 'Hai anak muda, apakah engkau bisa membaca al-Quran?' Manakala muda itu mengiyakannya, al-Auza'i berkata: 'Kalau begitu bacalah (teruskanlah ) ayat ini : ( kemudian beliau membaca potongan ayat Al Quran ), kemudian anak muda itu menjawab : “Aku tidak hafal.” , kemudian Al Auzai berkata, “Pergilah, dan pelajarilah dahulu Al Quran sebelum engkau menuntut ilmu ( lain nya).”
[ lihat : Al jamii Akhlaaqir Raawi wa Aadaabis Saami, karya al-Khathib al-Baghdadi ]
[ lihat : Al jamii Akhlaaqir Raawi wa Aadaabis Saami, karya al-Khathib al-Baghdadi ]
Inilah serial paket buku yang memberikan nasehat, motivasi, tips, untuk menghafal Qur’an dan bagaiamana memahami Al Quran.
Dalam paket buku ini Anda akan menemukan jawaban rahasia:
1. Apa kunci sukses menghafal Al-Qur'an?
2. Adakah obat penyembuh lupa dan penguat ingatan?
3. Dari mana saya memulai hafalan Al-Qur'an?
4. Apakah menghafal Al-Qur'an harus di pondok-pondok penghafal Al-Qur'an?
5. Bagaimana metodeerbaik Menghafal AI-Qur'an ?
6. Bagaimana metode terkini utk dapat memahami Al Quran ?
7. Bagaimana Cara Efektif Menghafal Sebuah Surat dalam Al-Qur'an ?
8. bagaimana Metode Terbaik Menghafal Akhir Ayat yag terkadang sering keliru karena tertukar dengan ayat yang lain ?
9. bagaimana Metode Muraja'ah yang Benar Setelah Selesai Menghafal ?
10.bagaimana Cara Terbaik Muraja'ah Juz dan Surat yang Telah Dihafal ?
Dan kelebihan lain nya.
1. Apa kunci sukses menghafal Al-Qur'an?
2. Adakah obat penyembuh lupa dan penguat ingatan?
3. Dari mana saya memulai hafalan Al-Qur'an?
4. Apakah menghafal Al-Qur'an harus di pondok-pondok penghafal Al-Qur'an?
5. Bagaimana metodeerbaik Menghafal AI-Qur'an ?
6. Bagaimana metode terkini utk dapat memahami Al Quran ?
7. Bagaimana Cara Efektif Menghafal Sebuah Surat dalam Al-Qur'an ?
8. bagaimana Metode Terbaik Menghafal Akhir Ayat yag terkadang sering keliru karena tertukar dengan ayat yang lain ?
9. bagaimana Metode Muraja'ah yang Benar Setelah Selesai Menghafal ?
10.bagaimana Cara Terbaik Muraja'ah Juz dan Surat yang Telah Dihafal ?
Dan kelebihan lain nya.
PAKET HAFALAN AL QUR’AN , berisi :
1. Buku : Mengapa Saya menghafal Al Qur’an ? : Metode Mutakhir dan cepat menghafal Al Qur’an
Judul asli : Al Hifhzu At tarbauwi li Al Qur’an Wa Shinaa’ah Al Insaan
Penulis : Syaikh Dr. Khalid bin Abdul karim Al Lahim
(pengajar di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, KSA, fakultas Al Quran dan Ulumul Qur’an)
Fisik : Buku ukuran sedang, 228 hlm
Penerbit : Pustaka An Naba
Judul asli : Al Hifhzu At tarbauwi li Al Qur’an Wa Shinaa’ah Al Insaan
Penulis : Syaikh Dr. Khalid bin Abdul karim Al Lahim
(pengajar di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, KSA, fakultas Al Quran dan Ulumul Qur’an)
Fisik : Buku ukuran sedang, 228 hlm
Penerbit : Pustaka An Naba
2. Buku : The Mystery of The Quran Secret Power : Rahasia memahami Quran dan Sunnah dalam Sudut pandang yang spektakuler
Judul asli : Mafatihu Tadabbur Al Quran Wa An Najakh fii Al Hayah,
Mafatihu Tadabbur As Sunnah Wa Al Quwwah fii Al hayah
Penulis : Syaikh Dr. Khalid bin Abdul karim Al Lahim
(pengajar di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, KSA, fakultas Al Quran dan Ulumul Qur’an)
Fisik : Buku ukuran sedang, 312 hlm
Penerbit : Pustaka An Naba
Judul asli : Mafatihu Tadabbur Al Quran Wa An Najakh fii Al Hayah,
Mafatihu Tadabbur As Sunnah Wa Al Quwwah fii Al hayah
Penulis : Syaikh Dr. Khalid bin Abdul karim Al Lahim
(pengajar di Universitas Imam Muhammad bin Su’ud, KSA, fakultas Al Quran dan Ulumul Qur’an)
Fisik : Buku ukuran sedang, 312 hlm
Penerbit : Pustaka An Naba
3. Buku : Cara Mudah dan Cepat Menghafal Al Qur’an
Judul asli : kaifa Thafadzul Qur’an Al kariim
Penulis ; Syaikh Dr. Yahya bin Abdurrazzaq Al Ghautsani
Fisik : Buku ukuran sedang, softcover, 236 halaman
Penerbit: Pustaka Imam Syafii
Judul asli : kaifa Thafadzul Qur’an Al kariim
Penulis ; Syaikh Dr. Yahya bin Abdurrazzaq Al Ghautsani
Fisik : Buku ukuran sedang, softcover, 236 halaman
Penerbit: Pustaka Imam Syafii
4. Mushaf Al Huffszh : Al Quran Hafalan.
Al Qur`an Hafalan Ukuran Kecil ( cover Resleting )
ISBN : 978-602-8074-46-9
Ukuran : 10,5 x 14 cm
ISBN : 978-602-8074-46-9
Ukuran : 10,5 x 14 cm
Harga Paket ( 3 Buku + mushaf Quran hafalan)
hanya Rp 160.000
silahkan hubungi kami : WA/SMS/telegram ==> 0816.1760.3089
0 komentar:
Posting Komentar