Ensiklopedi Manajemen Hati | |
---|---|
Penulis | Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-Tuwaijiri |
Price | Rp. |
Penerbit | Darus Sunnah |
Dimensi Buku | 24,5 × 16 cm |
Tebal | 4 Jilid Lengkap |
Rasulullah Shallahhahu Aalaihi Wa Sallam bersabda.
“Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging yang jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya dan Jika ia buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya, ia adalah hati.”
(Mutafaq Alaih)
Hati adalah anggota badan yang letaknya di sebalah kiri dada dan merupakan bagian terpenting bagi pergerakan darah. Hati berbentuk daging kecil yang didalamnya terdapat rongga yang berisi darah hitam. Ada juga yang memaknai, bahwa hati merupakan bisikan halus ketuhanan (rabbaniyah) yang berhubugan langsung dengan hati yang berbentuk daging. Hati inilah yang dapat memahami dan mengenal Allah serta segala hal yang tidak dapat dijangkau angan-angan.
Hati ibarat cermin. Jika tidak dirawat dan dibersihkan, ia mudah kotor dan berdebu. Karena itu, kondisi hati manusia pun bermacam-macam sesuai dengan sikap pemiliknya dan kemampuan dalam menjaganya. Ada orang yang hatinya sehat (qalbun salim), ada yang hatinya sakit (qalbun maridh), bahkan ada juga yang hatinya mati (qalbun mayyit). Kondisi hati ini sangat mempengaruhi tindak tanduk dan prilaku seseorang.
Penulis cukup gamblang membahas tentang amalan-amalan hati, tata cara menata hati dalam bertauhid, beribadah, beramal, berakhlak, serta kiat menjaga hati dari musuh-musuh yang selalu mengancam, yakni setan dengan segala tipu daya dan bala tentaranya. Selain disajikan dalam bahasa yang lugas dan sistematis, penulis selalu menyertai pembahasannya dengan merujuk kepada dalil-dalilnya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Buku ini hadir dalam satu paket lengkap yang terdiri dari 4 jilid dengan tampilan box yang eksklusif. Jilid 1 berisi fikih tauhid dan fikih syariah; jilid 2 berisi fikih ibadah; jilid 3 berisi fikih akhlak, fikih hati, fikih ketaatan dan kemaksiatan; dan jilid 4 berisi fikih musuh-musuh manusia.
Semoga buku ini dapat menuntun kita untuk selalu menjaga dan membersihkan penyakit-penyakit hati, dan mengisi hati dengan berdzikir kepada Allah. Karena hati yang bersih akan membawa kita kembali kepada Allah, cinta kepada ketaatan, dan benci maksiat.
0 komentar:
Posting Komentar