Fathul Bari Paket 1 [JIlid1-10] |
kode: (FB1)-(FB10)
Harga sebelumnya : Rp 1,200,000
Harga : Rp 1,080,000
Hemat : Rp 120,000 - Paketan (Jilid 1 - 10)
- Jilid 1 : Kitab Wahyu & Iman
- Jilid 2 : Kitab Ilmu
- Jilid 3 : Kitab Wudhu
- Jilid 4 : Kitab Mandi, Haidh & Tayammum
- Jilid 5 : Kitab Shalat
- Jilid 6 : Kitab Waktu-waktu Shalat & Adzan
- Jilid 7 : Kitab Adzan, Shalat Berjama'ah & Imamah
- Jilid 8 : Kitab Adzan, Sifat Shalat
- Jilid 9 : Kitab Shalat - Jum'at, Khauf & 'Ied
- Jilid 10 : Kitab Shalat - Witir, Istisqo, Gerhana, Qashar dan Sujud Tilawah
Penulis : Ibnu Hajar al-Asqalani
Seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fathul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari.
Seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fathul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari.
Kode Buku | ||
FB 1 | ||
FB 2 | ||
FB 3 | ||
FB 4 | ||
FB 5 | ||
FB 6 | ||
FB 7 | ||
FB 8 | ||
FB 9 | ||
FB 10 | ||
ISBN | ||
978-602-8062-435 / Jilid 1 | ||
978-602-8062-442 / Jilid 2 | ||
978-602-8062-503 / Jilid 3 | ||
978-602-8062-51-0 / Jilid 4 | ||
978-602-8062-52-7 / Jilid 5 | ||
978-602-8062-53-4 / Jilid 6 | ||
978-602-8062-54-1 / Jilid 7 | ||
978-602-8062-55-8 / Jilid 8 | ||
978-602-8062-56-5 / Jilid 9 | ||
978-602-8062-57-2 / Jilid 10 |
Ukuran | ||
17 x 24cm | ||
Kover | ||
Hard | ||
Berat | ||
1300 gr / Jilid 1 | ||
1000 gr / Jilid 2 | ||
1200 gr / Jilid 3 | ||
1050 gr / Jilid 4 | ||
1350 gr / Jilid 5 | ||
1350 gr / Jilid 6 | ||
900 gr / Jilid 7 | ||
1200 gr / Jilid 8 | ||
1200 gr / Jilid 9 | ||
1200 gr / Jilid 10 |
Jumlah Halaman | ||
Jilid 1 : xxii + 692 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 2 : xxiv + 450 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 3 : xxviii + 654 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 4 : xxviii + 549 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 5 : xxxii + 756 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 6 : xxvi + 631 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 7 : xxiv + 484 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 8 : xxviii + 681 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 9 : xxvi + 650 Lembar 2 Colour | ||
Jilid 10 : xxviii + 624 Lembar 2 Colour | ||
Jenis Kertas | ||
HVS |
DESKRIPSI BUKU
Tidak diragukan lagi bahwa kitab Shahiihul Bukhari merupakan kitab hadits paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al-Bukhari, hanya mencantumkan hadits-hadits shahih di dalamnya dengan syarat-syarat periwayatan (transmisi) yang begitu ketat. Bahkan, untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Allah Ta'ala. Maka sangatlah wajar apabila kitab ini dinobatkan sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci al-Qur-an. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini selalu terbantahkan.
Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah ‘aqidah dan ibadah, spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya. Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah.
Nah, bagaimana kiranya jika buku sekaliber Shahiihul Bukhari ini dijabarkan lafazhnya, kalimatnya, dan maknanya? Tentunya akan lebih deskriptif, lebih analitik, lebih mudah dipahami, dan manfaatnya pun lebih meluas ke banyak orang.
Ibnu Hajar al-Asqalani, seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang
terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fat-hul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari. Kitab ini merupakan magnum opus beliau dalam bidang hadits yang paling tersohor. Kredibilitas dan kapabilitas beliau dalam mengulas dan menganalisis satu persatu hadits dari kitab Shahiihul Bukhari sangat tuntas, lengkap, dan memukau sehingga tidak menyisakan ruang bagi orang lain untuk memberikan komentarnya. Pantaslah jika buku ini digelari dengan Laa Hijrata Ba’dal Fath yang artinya tidak perlu menengok ke kitab lain jika telah ada Fat-hul Baari.
Sekarang, alhamdulillah, kitab yang disebutkan itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dan, buku yang berada di tangan pembaca ini adalah hasilnya.
Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah ‘aqidah dan ibadah, spektrumnya merambah juga ke masalah etika, sosial, politik, budaya, dan lain sebagainya. Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah.
Nah, bagaimana kiranya jika buku sekaliber Shahiihul Bukhari ini dijabarkan lafazhnya, kalimatnya, dan maknanya? Tentunya akan lebih deskriptif, lebih analitik, lebih mudah dipahami, dan manfaatnya pun lebih meluas ke banyak orang.
Ibnu Hajar al-Asqalani, seorang ulama hadits bergelar al-Hafizh (773 - 852 H) yang
terkenal ahli dalam bidang periwayatan, telah mengukuhkan semua itu dalam sebuah kitab yang ditulisnya dengan judul Fat-hul Baari Syarhu Shahiihil Bukhari. Kitab ini merupakan magnum opus beliau dalam bidang hadits yang paling tersohor. Kredibilitas dan kapabilitas beliau dalam mengulas dan menganalisis satu persatu hadits dari kitab Shahiihul Bukhari sangat tuntas, lengkap, dan memukau sehingga tidak menyisakan ruang bagi orang lain untuk memberikan komentarnya. Pantaslah jika buku ini digelari dengan Laa Hijrata Ba’dal Fath yang artinya tidak perlu menengok ke kitab lain jika telah ada Fat-hul Baari.
Sekarang, alhamdulillah, kitab yang disebutkan itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dan, buku yang berada di tangan pembaca ini adalah hasilnya.
0 komentar:
Posting Komentar